Setelah 2 Hari Ditolak Bertemu Walikota, DPRD Kota Tangerang Siap Bantu Warga Gusuran Pembangunan Jalan Tol JORR II

Tangerang. deliksatu. Warga Korban gusuran pembangunan jalan Tol JORR II (Kunciran-Bandara Soetta) di Kecamatan Benda, Kelurahan Jurumudi, Kota Tangerang temui Turidi Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang dan Rano Alfart Anggota DPR RI komisi III

Mereka meminta maaf untuk mediasi kembali dengan pihak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta dari pihak PT Jasamarga Kunciran Cengkareng (JKC), Rabu (16/12/20). [Rb_related title = “Jangan Lewatkan Berita Menarik Lainnya” total = “4”]

Dalam mediasi tersebut, warga 27 korban gusuran meminta maaf untuk diberikan harga yang pantas meskipun gusuran telah dilakukan pada tahun 2017 lalu.

Menurut salah satu warga Dedi Sutrisno, warga 27 menagih janji dengan keputusan mediasi yang pernah dilakukan, sesuai kesepakatan bersama saat di BPN.

“Kami berharap kepada pihak PPK dan JKC untuk berkomitmen, karena sudah tiga kali pertemuan dan belum sesuai harapan,” katanya.

“Dengan pertemuan ini saya harapkan dapat difasilitasi oleh Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang yakni PakTuridi dari Fraksi Gerindra dan Pak Rano anggota DPR RI, agar mediasi nanti ada titik temu, sepakat bagaimana agar tidak berlarut-larut,” sambung Dedi saat ditemui di ruang kerja Turidi Susanto.

[rb_related title = “BACA JUGA” total = “3”]

“Kami sangat bersyukur punya Anggota Dewan yang tanggap terhadap aspirasi warganya. Karena kami sudah 2 hari menemui Wali Kota di Pemkot namun tidak bertemu. Kami sangat kecewa dengan sikap Wali Kota yang tidak mau menemui kami,” cetus Dedi

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB Moh Rano Alfath mendorong pihak Kementerian PUPR dan PT JKC menyelesaikan masalah kompensasi kepada warga terdampak proyek JORR II. Hal ini mengingat masalah ini sudah berlarut-larut.

“Bahwa ini kan keputusan pusat kami sudah membantu dengan membentuk tim advokasi warga. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin. Pengadilan juga diberikan untuk mediasi, diharapkan ada titik temu, ”ujar Rano usai mengikuti pertemuan di DPRD Kota Tangerang bersama Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Turidi Susanto.

Dirinya juga sudah memohon agar dilakukan pengukuran ulang terhadap nilai ganti rugi tanah tersebut. “Menurut kami harganya sudah tidak sesuai dengan yang relevan, kami minta harganya Rp 7 juta dari yang semula Rp 2,6 juta,” terangnya. Ia menerangkan dengan harga yang ditawarkan tidak mencukupi untuk membeli tanah lagi. [Jblog_block_8]Turidi Susanto menambahkan, DPRD menginginkan masalah warga dengan pemerintah yang berkaitan dengan ganti biaya lahan untuk proyek Jalan Lingkar Luar Jakarta II (JORR) di Kecamatan Benda, Kota Tangerang bisa segera tuntas.

“Kita berharap menjadi mediasi secara kekeluargaan, manusiawi, sehingga ini bisa jelas,” ujar Turidi Susanto.

Lebih lanjut, dikatakannya, DPRD mendukung pengerjaan proyek strategis nasional (PSN) tersebut. Masalah ganti lahan yang kini dalam proses di Pengadilan Negeri Tangerang dan diharapkan bisa selesai.

Dia menyebut gugatan yang dilayangkan warga yang terkait tidak sesuainya dengan harga lahan bisa menemukan titik temu Ciptanya. “Tim kuasa hukum pun sudah membentuk dan membuat materi gugatan dan alhamdulilah pengadilan memberikan sloting untuk mediasi antara penggugat dan tergugat,” katanya.

Diharapkan, setelah mediasi nanti terdapat kesepatakan untuk menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) dan penilaian yang disepakati bersama.

Sementara, Kuasa Hukum PT JKC Rishi Wahab SH menyerahkan semua proses di pengadilan baik itu mediasi ataupun putusan lainnya dari hakim.

“Layang-layang mengikuti proses hukum, baik mediasi atau keputusan pengadilan kami akan menjalankan keputusan tersebut,” ujarnya. [Jblog_block_28]

Kemudian, terkait permintaan kontrakan dan uang dapur, Rishi mengatakan setiap orang yang melakukan pengosongan pihaknya telah menyiapkan kontrakan untuk warga.

“Kita melakukan pengosongan kurang lebih 200 bidang tanah di Tangerang Kota, di kasus ini (Jurumudi Tim 27) kita sudah memberikan kontrakan dan akhirnya mereka juga minta uang kontrakan, tapi karena mereka melakukan gugatan mereka minta lagi,” paparnya.

Menurutnya, dalam permasalahan ini JKC telah mensupport secara luar biasa. Pihaknya turut membantu dapur umum yang didirikan warga Tim 27.
(Trd) [rb_related title = “Jangan Lewatkan Berita Menarik Lainnya” total = “4”]

[jblog_block_21]

[jblog_archive_block]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *