Dugaan Jual Beli Bangku Di SMAN 9 Kota Tangerang Edi Akan Lanjut Ke Kejati

D deliksatu.com . Tangerang – Bola panas yang sengaja dibuat SMAN 9 Kota Tangerang semakin membara dan siap-siap membesar.
berawal dari PPDB 2021-2022 yang mengadakan pameran yang dilakukan oleh beberapa pihak sekolah.

Kecurangan itu ditemukan oleh Komunitas Peduli Pendidikan Banten dengan koordinator Edi Saputra, yang berencana melakukan somasi dan menuntut audit agar inspektorat dan Kejati yang bertanggung jawab dapat diperiksa secara langsung dugaan jual bangku yang dilakukan SMAN 9 Kota Tangerang

Ketika ditemui, Edi perjuangan untuk membersihkan gurita penipuan di SMAN 9 Kota Tangerang akan terus berjalan dan mundur sampai proses audit dilakukan. surat sudah siap kami layangkan ke kejati maupun ke inspektorat

“Saya menyakini dugaan jual beli bangku itu benar adanya dan saya meminta pihak inspektorat untuk maupun kejati terjun dan lakukan audit,” jelas Edi..

Edi menjelaskan, apa yang diperbuat SMAN 9 Kota Tangerang ini telah mencoreng dunia pendidikan Kota Tangerang, Banten dan Indonesia. Saya berharap ada tindakan nyata dan tegas dari Kepala Dinas Pendidikan untuk menindak dan memberi sanksi yang pantas.

“Kalau perlu copot dan hukum Kepala Sekolah SMAN 9, sesuai dengan hukum yang berlaku di negara ini,” pungkasnya.

Di tempat terpisah, pihak kami menemui salah satu orang tua murid yang terlupakan menjadi korban dari pihak sekolah SMAN 9 Kota Tangerang.

“Anak tetangga saya sudah di terima bu tadi saya minta datang oleh pihak sekolah untuk isi formulir daptar ulang. Dan sudah di masukan kelas,Tadi sudah fix dapat kelas IPA d 9 dan hari senin datang lagi untuk ukur baju. Ucapkan si ibu dengan gaya kesalnya .

Menerima pengakuan tetangganya yang menyatakan terima per tanggal 30 Juli 2021, sudah fix dan datang nanti untuk ukur baju. Orang tua anaknya menjadi korban bencana merasa yakin adanya jual beli bangku mengingat tetangganya tersbut sama sama daptar seleksi online dan sama tidak lulus

Saksi tersebut mengatakan, jika dilihat dari rata-rata nilai yang didapat anaknya, maka nilai anaknya itu jauh lebih baik dari nilai anak tetangganya.

“Saya sedih, anak saya ditenggelamkan namanya dan gagal masuk ke SMAN 9. Padahal nilainya bagus, dan sekarang saya tambah sedih lagi setelah mendengar pengakuan tetangga saya bahwa anaknya di terima kemarin sebagai calon murid susulan, ada apa ini?

Orang tua murid tersebut pun menegaskan, dirinya siap menjadi saksi atas dugaan praktik yang dilakukan oleh pihak sekolah.

“Saya siap jadi saksi dan bongkar semuanya,” tegasnya.

Sebagai akhir kata, orang tua murid yang siap menjadi saksi tersebut sangat mengapresiasi kepedulian Edi Saputra dan lembaga Komunitas Peduli Pendidikan Banten yang sedang berjuang menuntut keadilan, hingga diharapkan jual beli bangku tidak terjadi lagi, tak hanya di SMAN 9 Kota Tangerang, tapi di sekolah yang ada di seluruh Kota Tangerang, Banten dan Indonesia.

“Saya harap dengan suara saya yang diperjuangkan Pak Edi, dunia pendidikan akan menjadi jauh lebih baik lagi,” pungkasnya.(Ivn)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *