KALBAR, Deliksatu.com – Seorang anak petani yang dibesarkan dari daerah transmigrasi sungai durian TA. 1955 menjalani kehidupan dari serba pas pasan.
Ia dilahirkan dari seorang ayah bernama Parjono yang berasal dari jogjakarta hadiningrat. Dan seorang ibu yang bernama siti rondiyah yang berasal dari kediri, Lahir pada tahun 1975 di sungai durian Desa Arang limbung Kecamatan sungai raya Kabupaten Pontianak. Kala itu yang sekarang bernama dusun Sidomulyo Desa limbung kecamatan sungai raya kabupaten Kubu Raya.
Ia adalah Tukirin Suryo Adinagoro S.E, Ia merupakan anak pertama dari 7 bersaudara yang kesemuanya adalah laki laki. Sejak kecil dirinya selalu menghabiskan waktunya untuk membantu kedua orang tuanya di sawah dan dikebun, menanam padi menanam sayuran dan palawija serta mencari rumput untuk pakan ternak sapi dan kambingnya,
Walaupun kurangnya waktu dan kesempatan untuk bersenang senang bermain bersama teman sebayanya di siang hari tidak membuatnya kecil hati. Ia jalani hari ke hari dengan senang tanpa ada beban. Di pagi hari bersekolah di siang hari ke sawah dan keladang dan di malam hari kemasjid untuk belajar agama dari guru agama yang ada di kampungnya. Pada malam hari lah dirinya bisa bertemu dengan teman sebayanya. Dari hari ke hari dilaluinya seperti itu hingga dirinya dapat menyelesaikan pendidikan SD di SDN inpres patok nol. Tahun 1987, Kenang Tukirin.”Jum’at (30/12/2022)
Lebih jauh Tukirin bercerita bahwa Dengan semangat yang tidak pernah surut dirinya pun melanjutkan pendidikan ke SMP sungai durian yang berada di gang Kapuas desa arang limbung kecamatan sungai raya kabupaten pontianak. Saat ini kabupaten kubu raya. Yang jarak antara rumah tempat tinggalnya kesekolah sejauh 10 km ditempuhnya dengan bersepeda dan kadang kadang dengan berjalan kaki.
Apabila musim penghujan kenang Tukirin, Dirinya membawa pakaian pengganti.Sesampainya di sekolah dirinya langsung mandi di sungai kapuas barulah berganti dengan pakaian seragam.
Hal ini dilalui tidak jauh beda takala dirinya bersekolah di SD. Sepulang sekolah SMP selalu membantu kedua orang tuanya di sawah dan dikebun hingga sore hari dan selanjutnya ke masjid belajar mengaji dan berkumpul dengan teman teman sebayanya.
Hingga akhirnya sekolah SMP dapat di selesaikannya pada tahun 1990. Dari sinilah Tukirin mulai bergaul, membaur dan memiliki sahabat dari warga asli kalimantan Barat.
Setelah lulus SMP Tukirin pun meneruskan pendidikan di tingkat atas yang dijalaninya di kota pontianak yang berjarak sekitar 30 km dari rumahnya dan hanya dengan bersepeda menuju sekolahnya di SMEAN 2 Saat ini SMK Negeri 2 pontianak.
Awalnya kegiatan rutin membantu orang tua di kebun dan sawah masih tetap di lakukannya Namun, Seiring waktu ia bisa bergaul dan bersahabat dengan anak anak pengusaha kota pontianak. Akhirnya dirinya mendapatkan tawaran bersekolah sambil berdagang pakaian. Ada salah satu teman sekelasnya yakni Lim kuang ho ia adalah anak pemilik grosir pakaian di pasar menara pontianak.
Dari temannyalah Tukirin dipercaya oleh orang tua temannya untuk berdagang pakaian. Setelah pulang sekolah drastis berubah jadi pedagang pakaian dari rumah ke rumah dari desa ke desa hingga dirinya mampu membeli sepeda motor guna menunjang kemudahan sekolah dan penjualan pakaian pada saat itu.
“Saya masih ingat kala itu saya bersekolah dengan sepeda motor astrea prima dan sudah tidak bersepeda lagi, Hingga akhirnya dapat menyelesaikan pendidikan Sekolah pada tahun 1993″. Kenang Tukirin
Dengan keterbiasaan berdagang pakaian pada waktu sekolah dirinya menjadi memiliki jiwa sebagai usahawan berlanjut sampai ke arah kredit barang barang rumah tangga.
Tukirin kembali bercerita, Seiring waktu berjalan banyak orang yang mengenalnya dari kalangan dan strata yang berbeda beda. Yang selanjutnya menambah kesibukan berkarir di dunia penjualan asuransi jiwa, kegiatan perdagangan pakaian dan perabot rumah tangga tetap dijalaninya di tambah dirinya menjadi konsultan marketing asuransi jiwa. Hingga menjadi manager cabang salah satu perusahaan asuransi jiwa di pontianak.
Atas saran petunjuk dari banyak tokoh kalbar yang sudah dikenalnya dirinya mendirikan perusahaan sendiri dengan nama CV. Mitra buana bergerak dibidang jual beli tanah / makelar tanah. Dan perdagangan umum. Yang selanjutnya berkembang menjadi perusahaan peng kapling tanah.
Dengan penjualan tunai maupun kredit perusahaan ini didirikan pada tahun 1999 dan telah beroperasional penjualan kridit kapling kapling tanah hingga kabupaten dan kota diseluruh wilayah kalbar, yakni ke karyawan karyawan perkebunan yang ada di seluruh wilayah Kalimantan Barat tak kurang dari 7000 kapling tanah dapat dijualnya dan tak kurang dari 6000 pembeli yang telah saya tawari”.Kata Tukirin.
Lanjut, terjalinnya hubungan yang rutin berawal dari penagihan angsuran kapling tanah, Dari sinilah hubungan dikenal semakin meluas. Dengan karyawan karyawan perkebunan dan buruh buruh perkebunan dari waktu ke waktu, yang selanjutnya tukirin mengembangkan sayap usahanya ke perdagangan antar pulau yakni berdagang kelapa dan beras.
Perdagangan kelapa yang di ambilnya dari petani kelapa yang ada di daerah mempawah, jungkat, segedong dan kakap yang selanjutnya dikirim dan di bawanya ke jakarta dijual dan disetorkan di beberapa agen penampung di jakarta membuatnya hampir setiap minggu bolak balik ke Jakarta untuk bertransaksi penjualan kelapanya.
Seiring waktu berjalan akhirnya banyak memiliki teman yang berlanjut pada melanjutkan pendidikan di bekasi tepatnya Kampus Sekolah Tinggi ilmu ekonomi (STIE) Adhy Niaga bersama teman teman barunya di jakarta. Dengan mengambil kelas excecutip yang hanya belajar pada hari sabtu dan minggu sambil berdagang dan tetap mengurus usaha kapling tanahnya di kalbar akhirnya gelar Strata 1 ( sarjana 1 ) dapat di selesaikannya pada tahun 2007.
Tidak hanya itu berdagang beras pun sempat di kerjaka dinya. Dengan mengambil beras dari grobokan dan kendal Jawa Tengah untuk di bawa pulang ke pontianak kalbar dan disetorkan ke agen agen penampung beras di pontianak juga pernah di alaminya.
Sehingga pada tahun 2008 CV. Mitra buana dinaikkan statusnya menjadi PT. Mitra buana ayulestari dan mengembangkan sayap usaha dibidang pembangunan perumahan hingga saat ini menjadi Developer di Kalimantan Barat.
Pada saat menjadi marketing kapling tanah pada perusahaannya sendiri itulah hubungan dan pergaulan menjadi meluas hingga mengikuti perkumpulan perkumpulan dan organisasi organisasi. Mulai dari organisasi seni dan budaya. Organisasi UKM,
Organisasi Serikat buruh sampai organisasi kumpulan para pengusaha Yang akhirnya dipercaya masuk menjadi pengurus inti dan bahkan di beberapa organisasi di percaya sebagai penasehat.
Dan hingga saat ini dirinya masih menjabat di berbagai organisasi seni dan budaya, Organisasi pertanian dan peternakan, Organisasi buruh, organisasi pedagang, hingga dapat kepercayaan memimpin sebuah organisasi pengusaha perumahan tingkat pusat di jakarta,
Dengan semakin banyak di kenal di masyarakat berawal dari teman ke teman, Dari teman ke kerabat, Dari teman ke Keluarga Tukirin selalu berprinsip “Dimana bumi di pijak disanalah langit di junjung” sehingga bisa diterima dimana pun dan oleh siapapun. Apalagi dengan Filosofi hidupnya “Bersama, Bersatu, Bermartabat, Sukses jaya” menjadikan dirinya siap maju untuk menjadi anggota DPD RI tahun 2024 – 2029 dari daerah pemilihan Kalimantan Barat.
Dan berbekal pengalaman yang telah dimiliki hingga dikenal masyarakat petani, buruh, pedagang pedagang kecil, pengusaha pengusaha kecil dan menengah dirinya yakin dan percaya atas dasar kekeluargaan, kekerabatan, persahabatan dalam bingkaian kebersamaan dan persaudaraan menjadikan satu hati, satu tekat, dan satu niat dalam simbol LOTUS / loyalis dan atas ridho, rahmat dan hidayah dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa serta atas kehendaknya Saya yakin dapat memenangkan pertarungan DPD RI dapil kalbar pada pebruari 2024.” tutupnya.
(Rls/red)