Deliksatu.com, Tangerang Selatan – Majelis Ulama Indonesia Kota Tangerang Selatan mengundang seluruh warga kaum muslimin/muslimat untuk menghadiri acara Pengajian Kitab Kuning. Tampak terlihat semangat dan antusias warga duduk bersama di dalam aula islamic center sangat khusyuk dan khidmat.
Adapun sejumlah kitab yang dibacakan yakni 1. Nurudhdhalam karya Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dibacakan KH. Bahruddin 2. At-Taqriratussadidah karya Sayyid bin Ahmad Muhammad bin Salim al Kaf oleh KH Sirojudin Mukhtar 3. Risalatul Mustarsyidin karya Syekh Abi Abdillah Al-Harits bin Asad Al-Muhasibi Al-Bishri oleh KH Sobron Zayyan 5. Bidayatul Hidayah karya Imam Ghazali oleh KH Al-Mahdi Akbar.
Bentuk kebersamaan dan kepedulian terhadap pengajian kitab kuning ini menjadi sebuah momentum perdana yang positif. Dimana pesan dari walikota tangsel Benyamin Davnie untuk semboyan motonya C-MORE (Cerdas, Modern dan Religius) telah di sepakati bersama telah berjalan sampai sekarang, menjadikan wilayah kota tangsel sebagai kota santri. Acara berlangsung di Aula Islamic Center BSD, Serpong, Tangsel, Selasa (18/02/2025).
Saat sesi sambutan oleh Heli Slamet selaku staff dari pemkot tangsel yang hadir mewakilkan wakil dan walikota yang berhalangan hadir, beliau memberikan aspirasinya dengan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para jama’ah semuanya, “Adapun kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan kebersamaan antar sesama warga tangsel. Agar pengajian kitab kuning ini bisa berjalan kedepannya, mungkin setiap bulannya atau setiap minggunya. Dimana bisa di terapkan di setiap kecamatan, kelurahan, di masjid ataupun tempat forum lainnya, “Ujarnya.
Ia juga menekankan khususnya untuk generasi muda, di harapkan dapat menghadiri acara kajian kitab kuning. Sehingga dapat manfaat dan faedah yang baik dan positif sebagai bagian dari generasi penerus kedepannya. Sehingga kajian dalam pemahaman tentang pengajian kitab kuning dapat diamalkan oleh masyarakat luas dalam kehidupan sehari-hari, “Imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum MUI Tangsel, KH M. Saidih mengucapkan terima kasih atas kehadiran semua warga tangsel sekitar 400 orang di aula islamic center BSD-Serpong, seraya mengajak semua yang hadir untuk muhasabah dan mujadalah apa yang harus akan diperbuat MUI Tangsel untuk umat khususnya dalam kegiatan kajian kitab kuning.
“Kita semua menangis saat kelahiran, kita mengharapkan jangan menangis saat meninggalkan dunia. Semoga bapak ibu meninggal membawa amal agar tidak menangis, serta mendapatkan rahmat Allah. Orang yang mendapatkan rahmat yaitu orang yang selalu berbuat kebaikan. Semoga warga yang di Tangsel hadir hari ini selalu diberikan kebaikan dan keberkahan dari allah swt,” ujarnya.
Ditempat yang sama KH. Sobron Zayyan selaku tamu undangan yang hadir juga menyampaikan perihal pentingnya membaca dan mengkaji kitab kuning. Bahwa kegiatan ini sangat positif dan bermanfaat apalagi perdana di buka di aula ini. Acara ini menjadi pengenalan serta momentum penting bagi semua warga khususnya tangsel, “Ungkapnya.
Hal penting yang beliau sampaikan adalah pertama sesuai motonya tangsel yaitu C-MORE (Cerdas, Modern dan Religius) jadi religius ini yang sekarang kita adakan kegiatan hari ini. Kedua dimana saat ini banyak anak-anak muda khususnya generasi penerus yang jarang dan sudah melupakan kitab kuning dimana-mana. Karena dalam khasanah keislaman itu ada namanya kitab kuning atau kitab gundul dan ini kitab yang sangat klasik, yang digali dan bersumber dari Alqur’an dan hadist.
Didalamnya untuk mengamalkan dan membacanya menggunakan alatnya yaitu ilmu, nahu dan syorof yang sesuai dengan fiqih dan aqidah. Terakhir adalah permintaan serta antusias dari warga tangsel, melalui rapat dengan MUI akhirnya terbentuklah kajian kitab kuning saat ini. Insha allah setiap bulannya akan menjadi agenda rutin, “Pungkas KH. Sobron Zayyan.
(GR)