JAKARTA, Deliksatu — Di saat rakyat benci tingkat tinggi terhadap Jokowi dengan meminta presiden ke-7 tersebut untuk di adili. Namun sebaliknya justru Presiden Prabowo Subianto malah melakukan puja puji terhadap Jokowi. Ini jelas akan melukai hati rakyat dan pastinya akan memancing kemarahan rakyat di negeri ini.
“Sekarang ini, bukan lagi jamannya puji-puji dan teriak teriak di podium yang dilakukan oleh seorang Presiden seperti Prabowo Subianto. Saya khawatir pujian yang dilakukan Pak Prabowo di hadapan masa Gerindra dan Ketua Umum partai politik (parpol). Ini sungguh memalukan Karena ucapan tersebut membuktikan kalau Pak Prabowo tidak bersama rakyat dan menghilangkan harapan rakyat,” ujar Panglima Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Alhamid kepada wartawan, Selasa (18/2/2025).
Menurutnya, sekarang ini rakyat sudah tau mana presiden yang baik dan mana presiden yang tidak baik. Dari semua mantan presiden yang ada dan pernah memimpin republik Indonesia ini rakyat sudah tau.
“Seharusnya Anda (Prabowo Subianto-red) sebagai presiden melakukan keberpihakan pada rakyat yang sedang mencari keadilan bukan hanya omon-omon doang,” tutur Habib Umar.
Dikatakan Habib Umar, seharusnya pemerintah itu berpihak pada rakyat bukan malah membuat rakyat bingung dan marah.
“Sebagai seorang pemimpin sebaiknya berbicaralah yang singkat padat berwibawa dan bermartabat yang tujuannya menjelaskan program pemerintah kedepan yang lebih baik. Bukannya malah bicara kebelakang dan puji-puji orang yang sebelumnya merusak tatanan negara dan membuat rakyat susah sekarang ini,” jelasnya.
Lebih jauh Habib Umar mengatakan, tahun 2019 Prabowo sebenarnya adalah sebagai presiden yang tertunda. Kemenangan prabowo dan kemenangan rakyat di khianati oleh ‘Jokowi and the gank’ saat itu, Pak Prabowo mengalah dan menjadi menterinya Jokowi. Dengan meninggalkan luka yang dalam pada rakyat karena Prabowo tidak melakukan perlawan yang menunjukan ke kesetiaanya pada rakyat yang mendukungnya.
Akhirnya, pada tahun 2024 inilah Prabowo menjadi presiden. Dan, hampir seluruh rakyat di negeri ini mendukungnya. Apakah semua itu hanyalah bantuan dari Jokowi? Yang konon katanya ditetapkan oleh salah satu lembaga riset dunia sebagai sosok nomor 2 terkorup. Seharusnya dan sudah selayaknya Pak Prabowo mengejar koruptor (Jokowi-red) dan menerapkan system yang pro keadilan bersama rakyat.
“Saya sebagai rakyat dan mungkin teman yang dulu pernah mendukung dan membanggakan Prabowo sebagai ‘Macan Asia’ dengan melihat peristiwa HUT Partai Gerindra menjadi malu. Karena hal tersebut bukan saja memalukan, tapi juga menghilangkan kepercayaan publik. Karena melakukan yel- yel pada tokoh yang diduga banyak kalangan telah merusak bangsa dan negara ini. Bahkan dinobatkan sebagai biang koruptor didunia peringkat 2 yang mana rakyat lagi menuntut untuk diadili. Rakyat beranggapan kalau Presiden Prabowo sedang mengkampanyekan sosok ‘Raja Jawa’ ini sebagai penyelamat dirinya,” paparnya.
Apakah ini sebuah tanda tanda alam yang kelam di Indonesia dilihat oleh dunia dalam peristiwa HUT Partai Gerindra yang katanya konon ‘Digerindo’ oleh Jokowi? Atau apakah ini sebuah isyarat berakhirnya karir ‘Si Macan Asia yang berubah menjadi kucing’?
“Kini rakyat mungkin masih menunggu, apakah Pak Prabowo dapat menyelamatkan bangsa Indonesia dan membuktikan janjinya sebagai presiden yang terhormat untuk bangsa dan negara bangkit menuju perubahan. Atau penilaian rakyat sudah dapat disimpulkan di dalam HUT Gerindra semangatnya mengarah untuk meneruskan program Jokowi untuk 3 periode sebagai kepanjangan tangannya alias menjadi ( boneka). Itulah yang sekarang ini menjadi pemikiran dan pembicaraan rakyat banyak di republik ini,” katanya.
(Nn)