Dinilai Anti Kritik dan Bungkam, Mahasiswa Merangsek Masuk Ke Gedung Wali Kota Tangerang

deliksatu.com | Kota Tangerang – Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Tangerang Ke-32 yang diperingati pada 28 Februari 2025 diwarnai aksi unjuk rasa oleh puluhan mahasiswa yang menamai dirinya Koalisi Mahasiswa Cabang Tangerang, masa aksi mahasiswa di depan gedung DPRD Kota Tangerang, Jumat, (28/02/2025).

Aksi yang berlangsung tersebut, melibatkan sejumlah elemen seperti Forum Aksi Mahasiswa Tangerang, Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia Cabang Tangerang, Pelajar Islam Indonesia Daerah Kota Tangerang dan Pemuda Neglasari.

Sampai dengan aksi berakhir, massa aksi unjuk rasa, tidak ditemui oleh Pejabat Kota Tangerang seperti Ketua DPRD dan Perwakilan Wali Kota Tangerang. Massa aksi menilai pemerintah Kota Tangerang anti kritik dan bungkam atas sejumlah permasalahan yang ingin disampaikan Mahasiswa.

Kordinator Lapangan, Finna mengungkapkan bahwa terdapat sejumlah tuntutan yang hendak disampaikan.

“Tuntutan kita jelas, berkaitan dengan sejumlah permasalahan krusial seperti dibentuknya dewan pendidikan rakyat, gratiskan pendidikan serta kesehatan.” kata Finna dalam orasinya.

Ditempat yang sama Ketua Umum SEMMI Cabang Tangerang, Indri Damayanthi, juga menyoroti beberapa isu terkait pembangunan fisik daerah.

“Banyak sejumlah kasus yang perlu dituntaskan, sepeti dugaan korupsi RSUD Panunggangan Barat, RSUD Jurumudi Baru, dan SMPN 34 Kota Tangerang,” tegas Indri Damayanthi, yang juga massa aksi.

Selain itu, aksi yang berlangsung tersebut juga melibatkan organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII), dalam kesempatan tersebut Reyzan Sulaeman mengungkapkan bahwa, banyaknya pungli di sekolah serta peserta didik yang sulit membayar biaya sekolah.

“Ada siswa yang tidak dapat bayar uang sekolah, bahkan ada ijazahnya yang ditahan, serta banyaknya pungli yang dilakukan pihak sekolah perlu menjadi perhatian pemerintah,” Terang Reyzan Sulaeman Ketua PII Kota Tangerang.

Aksi tersebut ditutup dengan pembacaan tuntutan oleh para mahasiswa, mereka juga menyatakan perlawanan atas kebijakan yang tidak pro-rakyat.

(ilham)