TANGERANG SELATAN, Deliksatu.com – Rio Anando bersama kuasa hukumnya Ade Eka Putra, SH, CTA melaporkan PT. Maxindo Mobil Indonesia ke Polres Kota Tangerang Selatan dengan laporan adanya dugaan tindak pidana penipuan dan penggelapan dengan tanda bukti lapor TBL/B/1175/VI/2023/SPKT/Polres Tangerang Selatan/Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, kata Ade Eka Putra, tempat kliennya membeli mobil jenis Renault di PT. MMI yang beralamat di Jl. Pahlawan Seribu No 08 Bumi Serpong Damai (BSD) Serpong, Tangsel tersebut sudah pernah disomasinya sebanyak dua kali, namun hingga kini belum mendapatkan jawaban.
“Klien saya Rio Anando ini, beli mobil harga cash Rp 285,500 juta, di PT MMI cabang BSD Serpong Tangsel, pada bulan November 2022. Mobil yang dibeli itu, jenisnya minibus Renault, dengan nomor Polisi B 1879 SS warna bright white black, type Kiger Rx2 CVT, 1000 CC, rakitan tahun 2021, dengan nomor rangka MEERBC000N8146143 dan nomor mesin HRA0045806C,”jelas Ade.
Lanjut Ade menjelaskan, sudah hampir sembilan bulan lamanya, setelah pembelian mobil itu, klien kami tidak juga mendapatkan STNK dan BPKB nya.
“Kami sudah dua kali melayangkan somasi ke perusahaan tersebut, namun tidak dijawab, yang akhirnya kami laporkan ke Polres Tangsel, dengan dugaan adanya penipuan,” kata Ade Eka Putra di Polres Tangsel, usai pelaporan, pada Rabu, (14/06/23).
Eka menduga adanya ke janggalan dalam transaksi pembelian mobil itu.
“Dan kami menduga ada kejanggalan dalam transaksi tersebut, apakah masalah dari perijinannya atau mungkin yang lainnya. Dari keterangan penyidik register nomor flatnya pun berbeda-beda, yang seharusnya ditulis dengan cara diketik, bukan tulisan manual seperti ini, kami disini minta kepada aparat penegak hukum, terkait hal ini, untuk di uji kebenarannya,”bebernya.
Sedangkan, disitu tertulis dalam surat keterangan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyebutkan sebelum terbitnya faktur dan dokumen pendukung sebagai persyaratan kelengkapan pendaftaran kendaraan bermotor pada KB Samsat maka perlu diterbitkan surat keterangan sebagai bukti sahnya pengoperasionalan kendaraan bermotor di jalan.
“Surat keterangan jalan untuk mobil baru, itu berlaku hanya 1 (satu) bulan saja, dan tidak dapat diperpanjang. Malah yang terjadi, flat mobil klien saya, nomornya bisa berubah-ubah setiap bulannya, hingga menjadi delapan flat nomor. Kenapa bisa begini,” kata Ade.
“Kami dari PT. Tunas Hijau Network Indonesia jelas dirugikan, kami tidak bisa beroperasi lebih jauh gara-gara ini, menghambat pekerjaan kami, kasus ini, kita serahkan kepada pihak yang berwajib untuk segera diproses, agar menjadi terang benderang, jangan lagi ada konsumen yang dirugikan,” jelasnya.
Sementara Rio Anando menjelaskan ke awak media, bahwa perusahaan tersebut hanya memberikan surat jalan saja, dengan alasan STNK dan BPKB masih dalam proses.
“Setelah booking fee, bulan Oktober 2022, pada 21 November nya, kita melakukan pelunasan. Selang satu bulan pembelian, klien saya menanyakan kembali ke marketing dan perusahaan itu, kapan STNK dan BPKB mobil saya diberikan. Perusahaan itu, mengatakan dokumen sedang dalam proses, jawaban itu membuat saya sungguh sangat kecewa,”ungkap Rio Anando selaku Dirut di PT. Tunas Hijau Network Indonesia ke awak media ini.
Perihal ini, lanjut Rio, sebelumnya pernah kita bicarakan secara kekeluargaan, namun sepertinya pihak dari perusahaan belum bisa menjawab penyebab dari permasalahan yang sebenarnya itu apa,” sambungnya.
Sementara itu, Winda Novrianty mengaku selaku Branch Manager di PT MMI, Renault BSD, Serpong Tangsel saat dikonfirmasi oleh awak media mengatakan terkait perihal keterlambatan STNK dan BPKB itu sudah disampaikannya ke konsumen bernama Rio Anando.
“Untuk proses STNK dan BPKB, memakan waktu hingga 6 bulan lamanya, itu sudah kami sampai kepada konsumen bernama Rio Anando, saat dirinya membeli mobil Renault. Nah untuk segala dokumen milik konsumen pun sudah kami serahkan ke pusat Maxindo Renault Indonesia (MRI).
Saat kami konfirmasi terkait dokumen kendaraan yang sudah melewati limit waktu ke MRI pusat mengatakan STNK dan BPKB masih dalam proses. Jawaban masih dalam proses itu, kami sampaikan kepada konsumen dan pastinya konsumen tidak puas dan merasa kecewa,” kata Winda Novrianty, ke awak media di ruang rapat showroom Renault cabang BSD Serpong, Tangsel, Kamis (15/06/23).
“Kami disini hanya menunggu, dan berada di dua sisi, memberikan kepuasan terkait prodak yang kami jual kepada konsumen dan juga menjaga nama baik perusahaan,” ucapnya.
“Kalau untuk masalah flat nomor itu ranahnya dari HO, baru ke kami, setelah itu, kami serahkan kepada konsumen” jelas Winda lagi.
(Gln/Tim)