Diskusi Publik Kopdar III Toleransi Indonesia Diwarnai Perbuatan Tidak Menyenangkan Terhadap Wartawan

TANGERANG SELATAN, Deliksatu.com – Diskusi publik Kopdar III Toleransi Indonesia yang diselenggarakan oleh Sarana Kebangsaan Indonesia (SKI) yang berlangsung di rumah makan Remaja Kuring Buaran BSD, Serpong, diwarnai dengan insiden perilaku dan ucapan yang tidak menyenangkan terhadap awak media.

Insiden itu pun terjadi saat para awak media ingin mengkonfirmasi terkait adanya undangan yang mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Diketahui, dalam acara diskusi publik itu sebelumnya, melalui daftar list para peserta di minta untuk mengisi nama, nomor telepon/WA serta di minta untuk mengirimkan KTP dari masing-masing peserta yang akan hadir dalam acara diskusi publik itu.

Saat awak media mengkonfirmasi kepada Andi Salim selaku Ketua Umum Sarana Kebangsaan Indonesia (SKI) dalam acara diskusi publik tersebut soal adanya permintaan mengirimkan KTP melalui daftar list WAG group itu, Ia menyampaikan bahwa KTP itu hanya untuk door prize.

“Ya dari 280 peserta yang ada di daftar list itu, memang benar kami meminta dari para peserta untuk mengirimkan KTP nya. Dan KTP itu hanya untuk mendapatkan door prize saja,”ucap Andi Salim.

Ditempat yang sama salahsatu panitia dengan lancang dan sombongnya secara tiba-tiba mengatakan kami tidak butuh suara kalian.Tak hanya itu saja, salahsatu panitia itu pun sempat melontarkan kata yang tidak lain mengungkit hidangan makanan dalam prasmanan yang telah di makan oleh para wartawan.

“Kami ga butuh suara kalian di Tangsel dan kalian kan uda enak, datang uda kami kasih makan,”ucap salahsatu panitia dihadapan para wartawan. Sabtu (8/7/2023).

Dalam hal itu, panitia acara terkesan sangat arogan dengan sikap, perilaku dan perkataannya, terlebih lagi pada wartawan yang sedang menjalani tugasnya untuk meliput, mencari dan memperoleh berita.

Namun, selang berapa jam kemudian, Andi Salim Ketua Umum SKI sekaligus ketua panitia acara menyampaikan permohonan maaf atas kehilafan yang sempat menimbulkan kurang nyaman kepada teman teman media.

“Ya bang kami panitia mohon maaf atas insiden tersebut, semoga kedepannya akan kami perbaiki lagi. Saya terus terang baru kali ini jadi panitia, jadi masih kurang paham,”kata Andi saat menemui para wartawan di halaman Resto Remaja Kuring BSD.

Atas kejadian itu, awak media berharap ini bisa menjadi sebuah pelajaran untuk semua pihak agar tidak merendahkan profesi wartawan. Karena semua tentunya membutuhkan media, butuh berita, butuh publikasi untuk di ketahui masyarakat luas. Semoga hal seperti ini tidak terulang kembali pada semua pihak.

Hadir dalam acara diskusi publik itu Anggota DPR RI PDIP Marinus Gea, Anggota DPRD Tangsel Fraksi PDIP Iwan Rahayu, Deputi Bank Indonesia Banten Gunawan, Ketua Umum SKI Andi Salim, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan para peserta dan simpatisan.

(Red)