Deliksatu.com – JAKARTA – Rakyat Indonesia diminta cerdas, jeli dan teliti dalam memilih pemimpin bangsa ke depan. Harus memperhatikan betul bagaimana rekam jejak dan dosa masa lalunya terhadap rakyat di republik ini. Pasalnya, jika rakyat salah dalam memilih pemimpin bangsa di Pemilihan Presiden (Pilpres 2024) nanti, maka kita semua yang akan merasakan akibat dari salah memilih tersebut.
“Carilah pemimpin yang cerdas, jangan yang dungu, apalagi yang main main atau penuh retorika. Karena sekarang ini banyak orang yang suka main main dengan pemimpin yang dungu. Karena kalau pemimpin dungu itu bisa diatur, dibohongi dan dibuat obyek untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya,” ujar Ketua Umum Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Alhamid kepada wartawan, Rabu (20/12/2023).
Menurutnya, saatnya sekarang ini kita (rakyat-red) memilih dan mencari pemimpin yang cerdas, jujur dan amanah. “Pemimpin yang tidak pernah terlibat dalam kasus korupsi dan paling sedikit dosanya terhagap rakyat,” tutur Habib Umar.
Dikatakan Habib Umar, rakyat harus memilih pemimpin bukan berdasarkan kesukaan, tetapi berdasarkan kewajiban. “Kalau hanya memilih pemimpin berdasarkan suka-suka, misalnya yang suka joget-joget atau menyanyi silahkan melakukan hal tersebut. Sebaiknya jangan merubah tema dan mencari hiburan di panggung politik,” tegasnya.
Lebih jauh Habib Umar mengatakan, Indonesia ini negara besar sudah sepantasnya harus dipimpin oleh seorang yang memiliki wawasan cukup dan mengerti mengenai budaya bangsa, serta memperhatikan kepentingan rakyat bangsa dan negaranya.
“Jangan bermain-main dalam memilih pemimpin bangsa ke depan. Sebab jika kita salah dalam memilih pemimpin bangsa, maka yang akan rugi bukan hanya kita yang salah dalam memilih. Tapi, yang rugi adalah seluruh rakyat Indonesia,” katanya.
(NHH).