Inggris dan Indonesia Tegaskan Komitmen Dukung Global Fund untuk Akhiri HIV, TBC, dan Malaria

JAKARTA, deliksatu.comInggris dan Indonesia kembali menyatakan dukungan kuat mereka dalam mengakhiri tiga penyakit menular besar: HIV, tuberkulosis (TBC), dan malaria.

Hal ini disampaikan dalam pertemuan tingkat tinggi Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria (Global Fund) yang digelar pada Selasa (11/11/2025) oleh Kedutaan Besar Inggris di Jakarta bekerja sama dengan Yayasan Spiritia dan Global Fund Advocates Network Asia-Pacific (GFAN AP).

Acara tersebut dihadiri lebih dari 50 perwakilan dari berbagai lembaga pemerintahan, organisasi kesehatan internasional, misi diplomatik, sektor swasta, serta komunitas dan masyarakat sipil.

Mereka membahas kemajuan signifikan dalam penanggulangan penyakit tersebut di kawasan Asia-Pasifik dan menekankan pentingnya kerjasama internasional untuk menyelamatkan nyawa dan memperkuat sistem kesehatan.

Replenishment Kedelapan Global Fund, yang dipimpin bersama oleh Afrika Selatan dan Inggris, akan menggelar Pledging Summit pada 21 November 2025 di Johannesburg, Afrika Selatan. Pertemuan ini bertujuan untuk menggalang dana yang dibutuhkan guna melanjutkan perjuangan melawan HIV, TBC, dan malaria.

Baca Juga  Latihan Paskibraka Kota Cirebon Semakin Matang Pada H-4 Pelatih Gembleng Setiap Hari

Lady Roslyn Morauta, Ketua Dewan Global Fund, menyatakan bahwa saat ini adalah waktu krusial untuk memperkuat solidaritas global. “Epidemi HIV, TBC, dan malaria masih menjadi ancaman besar bagi kesehatan dunia. Kita harus bekerja sama tanpa henti, memperbarui komitmen, dan meningkatkan investasi agar ketiga penyakit ini benar-benar dapat diberantas,” ujarnya.

Inggris, sebagai anggota pendiri dan donor publik terbesar ketiga Global Fund, telah berkontribusi besar dalam setiap siklus pendanaan, termasuk dukungan untuk sektor swasta dan program respons COVID-19. Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, menyampaikan, “Global Fund membuktikan bahwa kerja sama multilateral dapat menyelamatkan jutaan nyawa. Inggris bangga menjadi bagian dari upaya ini dan siap bekerja sama dengan Indonesia untuk memastikan tidak ada yang tertinggal dalam akses layanan kesehatan.”

Baca Juga  Wujud Peduli dan Bela Sungkawa, Dandim 0506/Tgr Takziah

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Indonesia, Prof. Dr. Dante Saksono Harbuwono, menegaskan bahwa hubungan Indonesia dengan Global Fund didasari oleh kepercayaan dan semangat gotong royong. “Sejak 2003, Global Fund telah membantu memperkuat sistem kesehatan Indonesia dan mempercepat penanggulangan HIV, TBC, dan malaria. Kami pun berkomitmen memberikan kontribusi dana dan mengajak semua mitra bekerja bersama demi keberhasilan Replenishment Kedelapan,” jelasnya.

Indonesia telah menerima berbagai skema pendanaan dari Global Fund, termasuk mekanisme Debt2Health yang mengubah utang menjadi investasi kesehatan senilai hampir US$201 juta. Pendanaan ini mendukung pengendalian penyakit, penguatan infrastruktur kesehatan, serta pengembangan kapasitas diagnostik dan produksi obat lokal.

Baca Juga  Paragliding Trip Of Indonesia (Troi) seri ke-4 Tahun 2022 di Kabupaten Bolsel Sulut Ditutup dengan Zero Accident

Hingga kini, Global Fund telah menyalurkan sekitar US$1,67 miliar untuk mendukung pengobatan dan pencegahan di Indonesia. Pada 2024, program ini memastikan pengobatan untuk lebih dari 845 ribu penderita TBC, 621 ribu kasus malaria, dan 231 ribu pasien HIV.

Ani Herna Sari, Ketua Yayasan Rekat Peduli, menambahkan, “Komunitas yang terdampak adalah ujung tombak perjuangan melawan penyakit ini. Namun stigma dan diskriminasi masih menghambat akses mereka ke layanan kesehatan. Karena itu, Global Fund harus terus mendukung kepemimpinan komunitas agar upaya ini inklusif dan berkelanjutan.” ujarnya. 

Editor : Glend