Otang Tarlian : Jelang Pemilu 2024 Masyarakat Harus Selektif Dalam Memilih Pemimpin

PANGANDARAN, Deliksatu.com – Legislator DPRD Kabupaten Pangandaran Komisi I yang membidangi Pemerintahan yang juga Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) Otang Tarlian mengajak masyarakat lebih selektif dalam melihat calon wakil rakyat di pemilu 2024.

“inilah waktunya masyarakat membuktikan apakah puas selama ini mempunyai kepemimpinan yang seperti ini” ujarnya.

Lanjut otang “apakah betul yang kemarin dipilih menjadi wakil rakyat di executiv dan di legislatif telah menjalankan peran fungsinya sebagaimana mestinya menjadi wakil rakyat” katanya. Kamis (22/12/2022) .

Kalau ini belum tercapai, tambahnya, nah tahun 2024 lah waktunya masyarakat berpikir kembali tentunya atas dasar trek record kebelakng dan itu harus di analisa dengan benar sehingga di tahun 2024 menghasilkan prodak politik yang betul-betul di inginkan oleh masyarakat” katanya.

Pemahaman dan pentingnya sikap politik yang benar dan mempunyai kreteria dalam menentukan pilihan adalah hal yang harus di lakukan oleh masyarakat sehingga produt yg di hasilkan sangat memuaskan.

Iklim deokrasi yang sehat, bermartabat serta kebebasan dalam menentukan sikap mesti kita ciptakan bersama-sama oleh seluruh unsur masyarakat. Menerima saran dan kritikan, membuka ruang untuk menyuarakan permasalahan pun dengan berbagai cara yang sesuai koridor tidak boleh di bungkam.

Diketahui, pada hari senin tanggal 12 Desember 2022 perangkat desa se-Kabupaten Pangandaran mengadakan aksi unjuk rasa di depan kantor bupati atas kekecewaanya akibat Pemerintah Daerah Kabupaten Pangandaran belum membayar kewajibannya kepada aparatur Desa berupa Tunjangan Pengasilan Aparatur Perangkat Desa (TPAPD) selama 11 bulan.

Menurut otang aksi yang di lakukan perangkat Desa dengan tujuan mencari kejelasan atas beberapa hal dalam demokrasi itu wajar adanya. Semua pihak jangan memandang itu berlebihan.

Namun ia menyayangkan beberapa hari pasca unjuk rasa ia membaca ada pemberitaan permohonan maaf dari pihak perangkat desa kepada kepala daerah.

“Tentunya kalo memang salah siapapun harus minta maaf tapi persoalannya kalau permohonannya tidak mendasar, misal karena ini alasanya auden cuma 40 orang ternyata yang hadir hampir seluruh perangkat, kalau memang itu hadirnya tidak satupun orang yang memobilisasi berarti itu menandakan betul adanya persoalan yang harus kita selesaikan” paparnya.

“Dan jangan memandang bahwa kelompok masyarakat yang bergerak jangan memandang negativ, hadapi saja lalu kita diskusikan apa solusi yang terbaik, tentu kita harus berpikir positif dulu kecuali ada hal-hal yang sudah bisa kita generalisir bahwa ini adalah gerakan-gerakan unsur yang tidak baik” katanya.

Otang berharap di pemilu tahun 2024 masyarakat bisa menganalisa trek record kebelakng supaya terciptanya wakil rakyat yang di inginkan masyarakat.

“Dan saya ingin ada tokoh masyarakat yang berdiri sebagai negarawan sebagai tokoh yang memberikan eduksi dan petujuk terhadap masyarakat dalam menentukan pilihan yang sesuai kreteria yg dianggap mumpuni sebagai wakil rakyat” pungkasnya.

(Red/Bill)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *