Ingatkan elite Parpol, Habib Umar Alhamid: Jangan Menjadi Parpol Bebek !

Deliksatu.com- JAKARTA – Panglima Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Alhamid mengingatkan kepada semua partai politik (Parpol) dan para elitenya untuk menahan diri melakukan manuver yang merugikan dan bisa membuat rakyat marah. Pasalnya, sekarang ini banyak parpol yang sudah melanggar etika politik, tidak lagi mendengar dan mengapresiasi keinginan konsituennya (rakyat-red). Mereka ingin ikut siapa yang menang?

“Saya mengingatkan agar berhenti melakukan cara-cara yang tidak terpuji, dan jangan mencoba memancing amarah rakyat . Setop! Bermanuver politik licik dan menjadi Parpol bebek,” ujar Habib Umar Alhamid kepada wartawan, Jumat (9/8/2024).

Baca Juga  Pansus Raperda Perubahan Tentang RTRW Mendapat Reaksi Protes dari Sejumlah Kalangan

Menurutnya, jadilah Parpol yang mendengar aspirasi rakyat. Menjadi Parpol yang kuat, kokoh dan dapat menahan serangan dari dalam maupun dari luar partai. Jelas warna serta arahnya. Dan, memiliki komitmen terhadap rakyat.

“Parpol jangan dijadikan barang dagangan yang hanya mencari untung dan nantinya akan dimiliki oleh kelompok oligarki. Sebaiknya jaga komitmen pada rakyat dan mendengar keinginan rakyat. Bukan menjadi Parpol Bebek yang ikut kesana dan kesini,” tutur Habib Umar.

Baca Juga  Repdem Tangsel Mengajak Mediasi Konflik Tanah di Pondok Kacang Timur

Dikatakan Habib Umar, berapa banyak parpol yang di tinggalkan rakyat seperti yang terjadi pada beberapa partai yg tidak lolos keparlemen.

“Jangan sampai karena salah bermanuver politiknya akan menuai amarah dari rakyat dan rakyat meninggalkan partainya. Jagalah harga diri partai agar jadi penyeimbang kekuasaan. Menjadi oposisi buat Parpol adalah hak demokrasi yang menjaga marwah bangsa ini,” jelasnya.

Baca Juga  Habib Umar Alhamid: Jokowi Berkhianat atau Bersandiwara dengan PDIP?

Lebih jauh Habib Umar mengatakan, junjunglah kebenaran serta hindari rasa takut dan cemas demi demokrasi di republik ini terus berjalan.

“Berhentilah membuat rakyat kecewa dan marah karena selalu merasa dibodohi dan dibohongi setiap masa Pemilu,” katanya.

(Nn/IA).