Cermin Kepemimpinan Partisipatif dan Sinergi Masyarakat dalam Membangun Desa Berdaya

BENGKULU, deliksatu– – Pemerintah Desa Bumi Mulya, SP 3, Dusun 2, Kecamatan Penarik, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, bahwa desa ini layak sebagai Desa Percontohan tingkat kabupaten berdasarkan hasil yang di capai lintas sektor yang menyoroti keberhasilan dalam tata kelola pemerintahan, pemberdayaan masyarakat, dan inovasi lingkungan hidup.

bertepatan dengan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, yang dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 2025 di wilayah desa. Momentum tersebut menandai tonggak penting dalam perjalanan pembangunan Desa Bumi Mulya yang selama ini dikenal sebagai desa agraris dengan semangat gotong royong yang tinggi.

Capaian ini tidak terlepas dari peran sentral Kepala Desa Bumi Mulya, Karsiman, yang dikenal luas sebagai sosok pemimpin yang visioner, partisipatif, serta konsisten dalam membangun tata kelola desa berbasis aspirasi warga. Karsiman hadir dalam peringatan HUT RI dengan kostum kaos merah desa dan blangkon melambangkan keberanian, ketegasan, dan identitas lokal yang dijunjung tinggi.

“Kami berupaya membangun desa ini bukan hanya dengan program, tetapi dengan hati dan keteladanan. Semua yang kami capai adalah hasil kerja bersama antara perangkat desa dan seluruh warga,” ujar Karsiman dalam pidatonya usai upacara bendera.

Kepemimpinan yang dijalankan tidak bersifat top-down, melainkan membangun relasi horisontal antara pemerintah desa dan masyarakat, yang secara aktif terlibat dalam setiap proses pembangunan.

Struktur kepemimpinan Desa Bumi Mulya terdiri dari:
* Kepala Desa: Karsiman
* Sekretaris Desa (Sekdes): Widanu Hadi Susilo
* Kepala Dusun 1: Andi Cahya Effendi
* Kepala Dusun 2: Eko Cahyono Saputra.

Keempat tokoh tersebut menjalankan fungsinya dengan koordinasi dan komunikasi yang efektif, berlandaskan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan pelayanan publik yang humanis.

Desa Bumi Mulya dikenal dengan sejumlah program unggulan yang berakar pada potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat. Di antaranya:

● Pemanfaatan lahan pekarangan
sebagai sumber
ketahanan pangan rumah
tangga.
● Pengelolaan Taman Obat
Keluarga (TOGA)
berbasis swadaya warga.

Revitalisasi lingkungan berbasis daur ulang, di mana ban bekas dan limbah rumah tangga dimodifikasi menjadi pot tanaman yang estetis dan fungsional. Kegiatan menjelang peringatan HUT RI menjadi cerminan nyata semangat kolektif ini. Warga bersama perangkat desa secara sukarela menghias lingkungan, membersihkan jalan, serta menyiapkan acara karnaval budaya yang menampilkan berbagai kostum dan pertunjukan tradisional sebagai ekspresi cinta tanah air.

“Apa yang kami tampilkan dalam peringatan ini adalah wajah sejati Desa Bumi Mulya—desa yang bersatu, kreatif, dan punya identitas kuat,” ungkap Eko Cahyono Saputra, Kepala Dusun 2.

Pengakuan sebagai desa percontohan kabupaten tidak membuat Desa Bumi Mulya berpuas diri. Pemerintah desa menargetkan penguatan kelembagaan, digitalisasi pelayanan publik, serta replikasi program pemberdayaan ke dusun-dusun lain dalam rangka menjadi model pembangunan desa berkelanjutan di tingkat provinsi.

“Desa kami akan terus berinovasi. Tidak hanya mengejar penghargaan, tetapi menciptakan kebermanfaatan nyata bagi seluruh masyarakat,” tegas Widanu Hadi Susilo, Sekretaris Desa.

Pemerintah Kecamatan Penarik turut memberikan apresiasi atas pencapaian ini dan mendorong agar nilai-nilai kepemimpinan partisipatif dan gotong royong yang ditunjukkan oleh Desa Bumi Mulya dapat diadopsi secara luas oleh desa-desa lainnya di Bengkulu.

#Pesan Karsiman “suatu saat nanti siappun pemimpin desanya harus tetap bersinergy dan utamakan kpntingan bersama trutama untuk kemajuan desa “Merdeka”

Editor : Glend