Minyak Jelantah Jadi Energi Alternatif SDN Sudimara 6 Gaungkan Gerakan MILAH

Minyak Jelantah Jadi Energi Alternatif, SDN Sudimara 6 Gaungkan Gerakan MILAH

Deliksatu.com, Kota Tangerang  — SDN Sudimara 6 terus mendorong budaya peduli lingkungan melalui program MILAH (Minyak Jelantah) yang sudah berjalan sejak November 2024. Program ini mengajak siswa dan orang tua untuk mengumpulkan minyak jelantah dari rumah, kemudian disetor ke sekolah untuk dikelola secara bertanggung jawab.

Guru Agama sekaligus panitia MILAH, Helmi, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menanamkan kepedulian lingkungan sejak dini. Menurutnya, minyak jelantah yang dibuang sembarangan berpotensi merusak lingkungan, sehingga sekolah hadir sebagai wadah untuk mengelola limbah rumah tangga tersebut dengan benar.

Baca Juga  Tiga Korban Musibah Kebakaran Di Desa Pekon Ampai Dapat Santunan Dari Badan Amil Zakat Nasional

Helmi menyebut bahwa program ini telah menjadi pelopor di wilayahnya dan kini mulai menarik perhatian sekolah lain. Ia juga menegaskan bahwa seluruh manfaat dari program tersebut kembali kepada siswa, termasuk adanya penghargaan bagi siswa dan kelas yang mengumpulkan minyak terbanyak.

Sementara itu, Kepala SDN Sudimara 6, Mahruddin, menjelaskan bahwa minyak jelantah hasil pengumpulan diserahkan kepada mitra bernama Bilang, yang membelinya untuk diolah menjadi energi alternatif seperti campuran kerosin untuk bahan bakar pesawat. Dana yang terkumpul kemudian digunakan untuk mendukung kegiatan sekolah, khususnya yang berkaitan dengan program lingkungan dan Adiwiyata.

Baca Juga  Lepas Sambut Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang, Rizal Ridolloh: Layani Masyarakat dengan Mudah dan Prima

Mahruddin menambahkan bahwa program ini mendapat sambutan positif dari orang tua, karena mereka sering kesulitan membuang minyak bekas goreng secara aman. Lewat program MILAH, orang tua cukup mengumpulkan minyak di botol-botol bekas dan menyerahkannya ke sekolah pada jadwal yang telah ditentukan.

Ia berharap kegiatan MILAH dapat terus berkembang dan didukung semua pihak agar memberikan dampak jangka panjang bagi lingkungan dan pembentukan karakter siswa. “Kami ingin anak-anak memiliki potensi lengkap, baik akademik maupun non-akademik, termasuk kepedulian terhadap lingkungan,” pungkasnya. (GR)